Bulan-bulan musim panas telah membawa lebih dari sekedar restrukturisasi dan ketidakpastian bagi Air Malta, karena maskapai nasional ini juga telah mengangkut 110 juta penumpang hanya dalam lima bulan.
马耳他航空公司将在10月31日结束夏季航班。根据其确认的信息,该公司在6月至10月期间的座位占用率达到了空前的水平。在整个网络中,座位的使用率达到90%。
Ketua Eksekutif Air Malta David Comey mengatakan Air Malta telah berkomitmen untuk menyediakan koneksi reguler dan stabil sepanjang musim panas.
Dia mengatakan filosofi yang mereka pegang adalah memberikan kepercayaan kepada pelanggan bahwa mereka dapat melakukan perjalanan, daripada memaksakan pembatalan penerbangan dan membuat pelanggan merasa tidak berdaya dan tidak punya pilihan.
Dia mengatakan bahwa meskipun Air Malta mungkin menghadapi tantangan di beberapa bandara besar, bandara ini memiliki jumlah pembatalan penerbangan yang paling sedikit dan melakukan yang terbaik untuk meminimalkan penundaan dan gangguan.
Chief Commercial Officer Roy Kinnear menguraikan rencana perusahaan untuk memperluas jaringannya dan menambah waktu penerbangan selama dua tahun ke depan.
Kinnear berkata: "Meskipun kami akan terus mengoperasikan rute yang ada, kami sedang mempertimbangkan untuk menambah lima tujuan baru. Ini berarti peningkatan sekitar 20% dalam jumlah penerbangan mingguan kami menjadi 155 penerbangan."
Air Malta sedang menjalani restrukturisasi yang menyakitkan ketika pemerintah meminta persetujuan dari Komisi Eropa untuk mendukung maskapai tersebut.
Menteri Creed Karuna mengumumkan program penempatan staf sukarela pada bulan Januari, yang bertujuan untuk mengurangi separuh jumlah karyawan Air Malta dan menghemat €1 juta gaji tahunan.
Namun, proses ini belum mengalami kemajuan. Pemerintah telah menunda batas waktu program penempatan staf Air Malta hingga akhir tahun dan juga memperkenalkan skema redundansi sukarela dan pensiun dini.
Sementara itu, pemerintah sedang melakukan negosiasi dengan para pilot mengenai klausul dalam kesepakatan bersama mereka. Ketentuan ini mengharuskan maskapai penerbangan untuk tetap membayar mereka setelah mereka pensiun dari tugas aktif hingga usia pensiun. Pemerintah ingin membeli klausul tersebut, yang sangat merugikan maskapai penerbangan.
Air Malta memberhentikan 2020 pilot pada musim panas 69 karena negosiasi dengan Asosiasi Pilot Maskapai gagal, sehingga pilot tidak diikutsertakan dalam program redundansi. Keputusan ini diambil setelah perselisihan panjang antara manajemen maskapai dan pilot pasca krisis COVID-19. Maskapai penerbangan menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya selama pandemi ini, dengan banyak pilot menghadapi kesulitan keuangan yang parah akibat pembatasan perjalanan dan pembatalan penerbangan. Namun manajemen maskapai tetap mengejar keuntungan bahkan menolak menerima upah sosial sebesar 1 euro per bulan. Tindakan ini memicu ketidakpuasan dan perlawanan di kalangan pilot, yang mengambil serangkaian tindakan untuk mengungkapkan ketidakpuasan mereka, termasuk menolak melakukan misi penerbangan dan melakukan protes. Protes ini menyebabkan manajemen maskapai mempertimbangkan kembali keputusannya. Pada akhirnya, manajemen maskapai penerbangan memutuskan untuk tidak mengecualikan pilot dari rencana PHK dan malah mempertimbangkan langkah-langkah pemotongan biaya bersama dengan karyawan lain yang terkena dampak. Meskipun keputusan ini mengandung kompromi, namun hal ini menunjukkan tekad dan upaya para pilot dalam memperjuangkan hak-hak buruh. Pilot terus berjuang untuk mendapatkan kondisi kerja yang lebih baik dan gaji yang lebih baik.