Berdasarkan pemberitaan media Kamboja pada 8 Agustus, baru-baru ini diberitakan tiga warga negara Kamboja terlibat kasus pencucian uang di Singapura. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Kamboja mengatakan pihaknya telah memberikan bantuan konsuler kepada otoritas Singapura.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Kamboja An Sokong mengatakan kepada media bahwa Kedutaan Besar Kamboja di Singapura mengetahui dari polisi Singapura bahwa di antara 10 orang asing yang ditangkap baru-baru ini sehubungan dengan kasus pencucian uang dan penggunaan dokumen palsu, tiga orang adalah warga negara Kamboja. Kedutaan sedang bekerja sama dengan polisi terkait untuk memastikan identitas para tersangka tersebut.
Juru bicara tersebut mengatakan, jika memang diduga kasus tersebut terkait dengan warga negara Kamboja, maka Kedutaan Besar Kamboja pasti akan memberikan bantuan konsuler yang diperlukan.
Perlu disebutkan bahwa kepolisian Singapura mengungkapkan pada tanggal 8 Agustus bahwa mereka menindak kasus pencucian uang dalam skala besar di Tiongkok dan telah menyita dan membekukan uang tunai, real estat, perhiasan berlian, mobil mewah, jam tangan, dan barang mewah senilai sekitar US$16 juta. aset lainnya. Pada saat yang sama, sepuluh orang asing berusia antara 7.36 dan 10 tahun ditangkap.
在这些人中,有3名是柬埔寨公民,他们的原籍分别是来自中国。这3个人分别是41岁的苏某、33岁的陈某和31岁的苏某。
Menanggapi kasus-kasus baru-baru ini yang berdampak negatif terhadap citra Kamboja di mata internasional, Yang Bo, Sekretaris Jenderal Akademi Kerajaan Kamboja, memberikan pidato, mengatakan bahwa isu-isu seperti pencucian uang, perdagangan manusia, narkoba dan keadilan sosial akan berdampak negatif. tentang citra Kamboja di kancah internasional. Ia menghimbau masyarakat untuk berharap bahwa pemerintahan ketujuh Kamboja yang baru dapat mengambil kebijakan dan tindakan yang jelas untuk mengatasi permasalahan ini guna memulihkan citra negaranya. Yang Bo mengatakan bahwa aktivitas kriminal seperti pencucian uang dan perdagangan manusia tidak hanya melanggar hukum Kamboja secara serius, namun juga akan berdampak negatif pada citra Kamboja di mata internasional. Masalah narkoba akan berdampak negatif terhadap stabilitas sosial Kamboja, sedangkan masalah keadilan sosial berkaitan dengan kewajaran dan keadilan masyarakat Kamboja. Untuk memulihkan citra negaranya, Yang Bo mengatakan pemerintahan baru Kamboja ke-7 harus mengambil kebijakan dan tindakan yang jelas untuk memerangi kasus-kasus ini. Kebijakan dan tindakan ini harus mencakup penguatan formulasi dan penegakan hukum, peningkatan kemampuan dan standar penegakan hukum, penguatan kerja sama internasional, dan peningkatan kepercayaan dan dukungan masyarakat terhadap Kamboja. Yang Bo mengimbau masyarakat untuk memperhatikan masalah ini dan mendukung pemerintah Kamboja dalam mengambil tindakan untuk memerangi kejahatan. Hanya melalui upaya bersama Kamboja dapat memperoleh kembali kepercayaan dan rasa hormat di kancah internasional.