Polisi di Kabupaten Te Xuan, Provinsi Kampot, Kamboja kemarin mengeluarkan pemberitahuan yang menyatakan bahwa empat kasus keracunan arak beras terjadi di provinsi tersebut baru-baru ini. Petugas penegak hukum terkait sedang menyelidiki dan menggerebek toko-toko dan bengkel yang menjual arak beras.
Dari tanggal 8 hingga 15 Agustus, total empat orang meninggal karena keracunan akibat meminum arak beras di Kabupaten Te Xuan, Provinsi Kampot.
Berdasarkan hasil penggerebekan polisi, toko-toko yang ditutup sementara dapat mengajukan kembali izin ke departemen terkait jika tidak ditemukan hal-hal mencurigakan atau ketidakpatuhan terhadap standar keselamatan.
Selain itu, pihak berwenang juga menemukan 16 kasus keracunan akibat minum berlebihan, dan seluruh korban segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Aparat penegak hukum kini secara aktif berupaya meningkatkan kesadaran tentang bahaya minuman beralkohol dan mendesak masyarakat untuk tidak meminum anggur yang dicampur dengan zat lain. Anggur ini dapat menimbulkan reaksi tak terduga yang dapat menyebabkan kematian. Menurut petani Kamboja, mereka cenderung meminum wine yang dicampur dengan minuman berenergi.
Ia mengimbau semua orang untuk memperhatikan kesehatannya dan tidak minum berlebihan.Jika alkohol menjadi bagian dari perayaan, pastikan alkohol yang dikonsumsi aman.
Pejabat dari Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen, Persaingan dan Pemberantasan Penipuan Kementerian Perdagangan Kamboja mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka telah memeriksa empat lokasi berbeda di provinsi Kampot dan menyita simpanan anggur, mengirimkannya ke laboratorium untuk diuji.