Taliban pada hari Rabu melarang lebih dari 60 siswi Afghanistan meninggalkan negara itu. Mereka telah menerima beasiswa dari Dubai dan berencana untuk belajar di sana.
Khalaf Al Habtoor adalah pendiri dan ketua Grup Al Habtoor. Menurutnya, kelompok tersebut berencana memberikan beasiswa kepada pelajar Afghanistan pada Desember 2022.
Taliban telah melarang sekitar 60 siswi bepergian ke Dubai untuk melanjutkan studi mereka, menurut seorang miliarder UEA.
Setelah kerja keras selama berbulan-bulan, saya dan tim di Al Habtoor Group akhirnya mendapatkan rencana ini. Saya sangat menantikan kedatangan para siswa ini dan berharap mereka akan menjadi anggota penting tim kami. Namun, saya tidak bisa mengungkapkan kekecewaan saya saat ini. Peristiwa ini merupakan tragedi besar yang anti kemanusiaan, anti pendidikan, anti kesetaraan dan anti keadilan. Kita tidak hanya harus memperhatikan nasib para pelajar tersebut secara individu, tetapi juga mempertimbangkan dampaknya terhadap keluarga dan masyarakat. Para siswa ini seharusnya mendapat pendidikan dan pelatihan normal, namun kini mereka menghadapi kesulitan yang tak terbayangkan. Ini adalah penghujatan besar terhadap masyarakat kita. Saya menyerukan kepada semua pihak yang terlibat untuk mengambil tindakan untuk campur tangan, menyelamatkan dan membantu para siswa ini. Kita tidak bisa lagi berdiam diri dan mengabaikan hal ini. Sebagai anggota masyarakat, kita mempunyai tanggung jawab dan kewajiban untuk memperhatikan dan membantu mereka yang membutuhkan. Saya percaya bahwa selama kita bersatu dan bekerja sama, kita dapat membantu para siswa ini mendapatkan kembali kepercayaan diri dan keberanian mereka serta maju.
Dia mengatakan bahwa persiapan yang memadai telah dilakukan bagi siswi Afghanistan untuk belajar di universitas terkenal di UEA, termasuk aspek penerimaan, akomodasi, transportasi, asuransi kesehatan dan lainnya.
Menurut Al Habtoor Group, rombongan pelajar perempuan Afganistan ini sedianya dijadwalkan berangkat dari Bandara Kabul menuju Dubai pada 2023 Agustus 8, namun mereka tidak diperbolehkan menaiki pesawat tersebut terlepas dari apakah "Mahram" (kerabat laki-laki) mereka hadir. .
Pada tahap awal, sebanyak 81 mahasiswi Afghanistan diseleksi untuk belajar di Universitas Dubai. Di bawah koordinasi departemen terkait, 68 orang telah mendapatkan visa masuk. Para siswa akan melanjutkan studi mereka di University of Dubai dan Mohammed Bin Rashid University of Medicine and Health Sciences.