Seorang laki-laki menunggak uang sewanya selama tiga bulan. Ketika pemiliknya datang untuk menagih utangnya, dia mengunci diri di dalam rumah. Namun, dia tidak mempunyai cukup uang untuk mengisi ulang ponselnya dan tidak dapat menghubungi bantuan. Akhirnya, dia mati kelaparan di rumah.
Sebuah kasus terjadi di sebuah unit apartemen di Damansara, Kota Linh, pada tanggal 23 bulan lalu. Pengacara Yu Jianzhong menyebutkan dalam sebuah wawancara dengan seorang reporter dari Oriental Daily bahwa almarhum ditemukan oleh tetangganya tiga hari setelah kematiannya dan terdapat bau. .
Ia mengatakan, almarhum merupakan seorang pengemudi e-hailing yang disebut-sebut telah menunggak uang sewa selama tiga bulan. Konon pemiliknya mengunci rumah tersebut selama sebulan pada bulan lalu. Namun, dia tidak punya cukup uang untuk mengisi ulang ponselnya untuk meminta bantuan. Akhirnya, dia mati kelaparan karena tidak mendapat pertolongan.
Ketika jenazah almarhum ditemukan, ia menjadi kurus dan kurus, dan tubuh serta penampilannya sangat berbeda dengan sebelum kematiannya.
Yu Jianzhong mengatakan bahwa keluarga almarhum telah mempercayakannya untuk mewakili pengacara untuk menuntut pemilik rumah dan mencari keadilan bagi almarhum. Dia mengatakan dia tidak tahu apakah pemiliknya mengetahui bahwa penyewa masih berada di dalam ketika dia mengunci unit, namun meskipun penyewa terlambat membayar sewa, ada solusi lain selain mengunci unit, yang dapat mengakibatkan pembunuhan.
Pengacara Yu Jianzhong menasihati pemilik rumah bahwa jika mereka menghadapi masalah dengan tunggakan sewa penyewa, mereka dapat mengajukan permohonan ke pengadilan klaim kecil untuk menyelesaikan masalah tersebut daripada mengunci penyewa di dalam rumah.
Ia mengatakan, kasus seperti ini baru pertama kali ditemuinya sehingga ia berharap masyarakat bisa menjadikan kasus ini sebagai pembelajaran agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Namun, hingga saat ini, polisi Lingcheng belum mengeluarkan pernyataan atau pembicaraan publik apa pun terkait kasus tersebut.